Heri Mahbub
Sebagai jamaah Anda harus mengetahui apa saja bacaan doa dan dzikir saat melakukan sa'i di bukit Shafa dan Marwah beserta dengan nilai positifnya.
Bukit Shafa dan Marwah merupakan tempat untuk melakukan sa'i. Sa’i adalah amalan wajib sehingga tidak dapat digantikan dengan amalan lain dimana jemaah harus memahami doa serta tata cara amalannya agar ibadah umrah dan haji dilakukan terhitung sah.
Sa'i dilakukan dengan berjalan kaki di antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali. Tentunya syarat melakukan sa’i harus didahului dengan tawaf ifadah. Jadi selaku jamaah Anda harus paham mengenai sa’i sekaligus sejarahnya yang terjadi di kedua bukit ini.
Bukit Shafa dan Marwah merupakan saksi bisu terjadinya sejarah sa'i yang merupakan rukun dalam ibadah haji serta umrah. Pada saat itu Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk meninggalkan istri serta anaknya di sebuah gurun tandus. Siti Hajar dan Ismail memang dibekali dengan makanan serta minuman tetapi pada akhirnya habis.
Tentunya Siti Hajar berusaha mencari air untuk anaknya dimana saat itu ia melihat sebuah bukit yaitu bukit Shafa. Kemudian ia bergegas mencari air menuju puncak bukit tersebut tetapi nihil. Lalu ia turun ke arah bukit Marwah untuk mencari air tetapi hasilnya juga nihil.
Siti Hajar kemudian kembali lagi ke bukit Shafa kemudian kembali lagi ke bukit Marwah dan melakukannya sampai 7 kali. Setelah terus-menerus melakukan hal tersebut dari bukit Marwah Siti Hajar mendengar suara air.
Ia kemudian menghampiri arah suara tersebut, kemudian terkejut melihat pancaran air deras keluar dari dalam tanah di bawah telapak kaki Nabi Ismail. Kini air tersebut dinamakan dengan air zam-zam dimana tidak pernah surut maupun kering. Orang-orang kemudian melintasi kawasan tersebut kemudian memutuskan untuk tinggal sehingga jadilah kota Mekah yang berkembang.
Saat melakukan sa'i maka terdapat doa serta dzikir harus dibacakan. Karena sa'i merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji serta umrah maka wajib untuk Anda mengingat doa ini. Berikut beberapa doa tersebut yaitu:
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ
Artinya yaitu “sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syiar agama Allah”
هُ اَكْبَرْ ٣× لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللهُ اَكْبَرْ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى مَااَوْلَانَا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Artinya adalah “Allah maha besar, tidak ada Tuhan kecuali Allah. Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Allah maha besar, segala puji bagi Allah, Allah maha besar, atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami, segala puji bagi Allah atas karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami.
Tidak ada Tuhan selain Allah yang maha esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, pada kekuasaan-Nya lah segala kebaikan dan dia berkuasa atas segala sesuatu”.
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَالاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الاَعَزُ الاَكْرَمُ
Artinya adalah “Tuhanku, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah Dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau maha mengetahui apa-apa yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya Engkaulah Allah yang maha mulia dan maha pemurah”.
اللّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَعَلَى طَاعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلَى غَيْرِكَ لاَتَكِلْنَا وَعَلَى اْلإِيْمَانِ واْلإِسْلاَمِ الَكَامِلِ جَمِيْعًا تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا اللّهُمَّ ارْحَمْنِيْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَالاَ يَعْنِيْنِيْ وَارْزُقْنِيْ حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ يَاأَرْحَمَ الرَّا حِمِيْنَ.
Artinya adalah “Ya Allah, terimalah amalan kami, sehatkanlah kami, maafkanlah kesalahan kami dan tolonglah kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu. Jangan engkau jadikan kami bergantung selain kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara sempurna dan Engkau ridha.
Ya Allah rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala maksiat selama hidup kami dan rahmatilah kami sehingga tidak berbuat hal yang tidak berguna. Karuniakanlah kami pandangan yang baik terhadap apa-apa yang membuat-Mu ridha terhadap kami, wahai tuhan yang maha pengasih dari segala yang pengasih”.
Terdapat beberapa hikmah dapat diambil dari kisah Siti Hajar di bukit Shafa dan Marwah. Beberapa nilai positif tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya harus bertawakal kepada Allah SWT. Dari kisah Siti Hajar diperlihatkan penuh tawakal kepada pencipta-Nya dimana berbeda dengan pasrah.
Karena tawakal adalah sikap menggantungkan segala apa yang terjadi sesuai dengan kehendak Allah. Jadi pada sikap tawakal terdapat peran ikhtiar dimana tugas manusia harus selalu berikhtiar tetapi soal takdir Allah yang menentukan.
Dengan adanya nilai positif ini maka bisa membantu Anda untuk menjadi manusia lebih baik dari sebelumnya. Jadi selain mengetahui bacaan mengenai doa sa'i maka wajib tahu tentang sejarah terciptanya rukun ini di bukit Shafa dan Marwah.