Heri Mahbub
Teori Big Bang dalam Islam memang berkaitan karena ada di dalam Al-Quran, tetapi umat Islam harus percaya hanya Allah yang bisa menciptakannya.
Bagaimana teori Big Bang dalam Islam? Anda sekalian sebagai umat muslim harus mengetahui sebenarnya dilihat dari sudut pandang keagamaan. Meskipun kenyataannya, teorinya dicetuskan berdasarkan bidang sains serta teknologi hasil temuan manusia.
Ilmu tauhid dalam Islam sudah jelas sekaligus tidak dapat dibantah lagi bahwa Allah SWT satu-satunya Tuhan pencipta seluruh alam semesta dengan segala isinya. Dengan kata lain, tidak ada Tuhan lain selain Allah karena Maha Esa, sehingga Sang Khaliq yang menciptakan semuanya termasuk alam semesta.
Teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta yang ada sekarang terbentuk dari satu titik tunggal dalam kondisi padat serta panas. Dikarenakan tekanan panas begitu memuncak dan tidak dapat ditahan lagi, maka terjadilah ledakan dahsyat. Ledakan itulah yang dinamakan Big Bang oleh para pakar serta peneliti di bidang ini.
Setelah terjadi ledakan, semua serpihannya terlontar lalu menyebar secara merata. Seiring berjalannya waktu, serpihan-serpihan tersebut juga tumbuh dan berkembang. Hingga akhirnya, menjadi berbagai planet serta benda-benda langit lainnya.
Misalnya, matahari, bulan, asteroid, meteorid, dan lain sebagainya. Lalu, bagaimana teori Big Bang dalam Islam? Apakah dalam ajaran agamanya juga menyinggung atau membahas perihal penciptaan alam semesta?
Dua pertanyaan tersebut memang sangat penting untuk dijawab. Diketahui bahwa pencetus dari teori Big Bang bukan beragama Islam, bahkan tidak menutup kemungkinan sebagai atheis alias tidak percaya dengan Tuhan dan semua hal terkait agama.
Mereka hanya mengandalkan daya pikir otaknya untuk berpikir dan mengolah berbagai sumber bahan hingga menyimpulkan teori tersebut. Pada Quran Surat Al-Anbiya ayat ke-30, Allah sudah memberitahukan perihal penciptaan langit dan bumi.
Meskipun tidak secara rinci serta detail, tetapi sudah bisa dipahami secara umum bahwa alam semesta dan segala isinya ini termasuk di dalamnya bumi diciptakan dalam proses tertentu.
Arti dari ayat tersebut berbunyi, “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu. Kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Maka mengapa mereka tidak beriman?”.
Jadi, teori Big Bang dalam Islam memang ada kaitannya tentang penciptaan alam semesta dan sudah tersurat di Al-Quran. Anda sekalian bisa memahaminya lagi dengan membaca terjemahan serta tafsirnya dari para ulama.
Pada surat Al-Anbiya ayat ke-30 Allah berfirman, bahwa dulu langit serta bumi ini menyatu. Kata langit dan bumi merupakan sebutan lain dari alam semesta serta segala isinya. Seperti halnya teori Big Bang sudah menyatakan permulaan dari penciptaan semesta raya dari satu titik padat sekaligus panas.
Namun demikian, teori tersebut tidak pernah sama sekali menyinggung campur tangan Tuhan. Berbeda dengan Islam karena memiliki kitab suci Al-Quran sebagai pedoman hidup juga sudah menceritakan perihal penciptaan bumi, langit, serta seluruh alam semesta.
Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa juga sebagai Sang Khaliq atau pencipta. Dengan kata lain, hanya Allah yang mampu menciptakan semuanya tanpa terkecuali dari partikel terkecil hingga terbesar. Maka dari itu, umat Islam harus menyembah-Nya sekaligus bersyukur atas semua yang diberikan hingga hari ini, tidak terkecuali teori Big Bang dalam Islam.
Lalu, bagaimana cara bersyukurnya? Anda bisa memulainya dengan mengucapkan hamdallah sebagai bentuk rasa syukurnya yang paling mudah, sepele, sekaligus sederhana. Meskipun dianggap sepele, tetapi pahalanya besar asalkan dipraktikkan dengan rasa ikhlas sepenuh hati.
Selain mengucapkan hamdallah, Anda juga dapat bersyukur dengan cara lainnya. Misalnya, mengeluarkan sebagian harta untuk orang atau pihak yang lebih membutuhkan dalam bentuk shodaqoh, infak, sekaligus zakat. Silahkan Anda melakukannya mulai dari sekarang meskipun nominalnya kecil yang penting ada rasa ikhlas.
Tidak perlu menunggu usia tua atau mendapatkan penghasilan besar karena tidak menjamin bisa seperti itu. Lebih baik segera melakukannya berharap mendapatkan pahala dari Sang Khaliq. Salah satu bentuk mengakui sekaligus mengagumi penciptaan-Nya yang begitu besar, yaitu alam semesta.
Namun demikian, tetap harus menjaga keimanan bahwa Allah Azza wa jalla sebagai penciptanya. Sekarang, Anda sekalian sudah semakin memahami teori Big Bang dalam Islam yang ternyata ada kaitannya.