Heri Mahbub
Saat umrah atau ibadah Haji, perjalanan ke makam Rasulullah menjadi cita-cita perjuangan dan waktu karena prosesnya yang tidak mudah, ada antrian yang terbatas karena muslim seluruh dunia ingin memasukinya. Bagaimana berziarah ke makam Rasulullah dan adabnya yang perlu diperhatikan, simak penjelasannya.
Berziarah ke makam Rasulullah Saw. Maka semua sahabat, tabi’in, serta ulama sepakat bahwa hal tersebut dianjurkan dan besar pahalanya. Ziarah kubur pun pernah dipraktikkan oleh Rasul saat ke kuburan Baqi (makam para sahabatnya) semasa beliau hidup. Tentu saja, berziarah ke makam Rasulullah anjurannya semakin kuat, karena keutamaannya, seperti sahabat Bilal bin Rabah, Abdullah bin Umar yang selalu berziarah ke makamnya ketika ke Madinah.
BACA JUGA: Perbedaan Manusia Biasa dengan Rasulullah, Simak Penjelasannya
Setelah memahami pentingnya berkunjung ke masjid Nabawi dan makam Rasulullah Saw. Bagi yang umrah dan berhaji hendaknya menyempatkan waktu berziarah ke makamnya, lalu mempelajari adab-adabnya agar memperoleh keutamaannya saat memasuki raudah. Diantara adab-adabnya:
Berniat untuk salat di masjid Rasulullah di Madinah, sekaligus berziarah ke makamnya dengan banyak membaca salawat kepadanya. Dengan demikian, akan mendapat dua pahala sekaligus
Sebelum memasuki masjid Nabawi yang mulia, dianjurkan bersihkan diri dengan mandi, memakai pakaian yang rapih dan bersih.
Ketika ada di pintu masjid Nabawi langkahkan kaki kanan ketika masuknya, sedangkan keluarnya kaki kiri lebih dahulu. Ada doa yang dianjurkan ketika masuk masjid Nabawi, yaitu:
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Wahai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Buka lah bagiku segala pintu rahmat-Mu.”
Raudah ini antara mimbar dan rumahnya Rasulullah, disanalah ada makam beliau, dianjurkan salat sunah, berdoa, dan berzikir sebanyak-banyaknya disana lalu bersegera mengunjungi menghadap makamnya sesuai yang dianjurkan. Lalu membaca doa, yaitu:
Artinya: "Salam sejahtera bagimu wahai Rasulullah, salam sejahtera bagimu wahai makhluk pilihan Allah, salam sejahtera bagimu wahai kekasih Allah, salam sejahtera bagimu wahai penghulu para rasul dan penutup para nabi, salam sejahtera bagimu, keluargamu, sahabatmu, anggota keluargamu, para nabi, dan semua orang saleh.
Aku bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, menasihati umat. Semoga Allah memberikan ganjaran kepadamu atas (jasa membimbing) kami melebihi ganjaran-Nya untuk rasul lain atas umatnya,” (Al-Adzkar, Imam An-Nawawi)
BACA JUGA: Raudhah Artinya dalam Hadis dan Al-Quran
Perlu diperhatikan larangan atau hal yang makruh dilakukan di sekeliling makam Rasulullah, seperti tawaf, mengelus-elus, memukul, atau mencongkel dinding kuburannya. Yang dianjurkan berdiri agak jauh sambil bersalawat dan berdoa, sebagai penghormatan kepada Rasulullah.
Saat ini setiap hari ada penjaga khusus yang disebut Askar yang bertugas berjaga di sekitar makam Rasulullah. Tugasnya untuk mengingatkan jamaah yang berlebihan atas makam nabi, ketika berbuat hal yang tidak dianjurkan. Setiap hari askar bergantian menjaga makamnya.
Dianjurkan selama di Madinah, melaksanakan salat di Masjid Nabawi. Sebaiknya juga mengunjungi makam lainnya seperti Baqi (kuburan para sahabat) dan makam syuhada Uhud.
Disunahkan juga mengunjungi Masjid Quba seperti yang biasa dilakukan Rasulullah Saw.
BACA JUGA: Raudhah Taman Surga di Masjid Nabawi
Makam Rasulullah berada di samping makam kedua sahabatnya, yaitu Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab. Maka dianjurkan juga kita mengucapkan salam dan doa atas pelanjut risalah dan khalifah sepeninggal beliau.
Semoga kita semua diberikan karunia dan rezeki untuk mampu berziarah ke masjid dan makam Rasulullah. Amin
Sumber: Fikih Manhaji Lengkap Imam Asy-Syafii 5: Haji dan Umrah
Wallahua’lam bishawab
By: Heri Mahbub (Quran Cordoba)