Heri Mahbub
Bukit Shafa tidak hanya sekedar tempat melakukan sai tetapi menjadi lokasi pertama Nabi Muhammad melakukan dakwah secara terang-terangan.
Bagi umat muslim pastinya sudah tidak asing lagi dengan bukit Shafa yang terletak kurang lebih 130 m di sebelah selatan Masjidil Haram. Apalagi bukit ini sekarang telah dibangun atap bulat yang membentuk seperti kubah sehingga mempermudah umat Islam yang sedang melakukan sa'i.
Shafa tidak hanya menjadi titik permulaan sa'i tetapi menjadi saksi berbagai peristiwa penting. Salah satunya yang berhubungan dengan dakwah Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam. Jadi cukup disayangkan untuk umat muslim yang belum mengetahui sejarah tempat ini.
BACA JUGA: Bukit Shafa dan Bukit Marwah dalam Sejarah Sa’i
Pada awalnya Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi sampai akhirnya melakukan secara terang-terangan. Pada saat itu Rasulullah mengajak kaum Quraisy secara terang-terangan mengenai ajaran Islam di bukit Shafa dengan lengkingan tinggi.
Seruan tersebut merupakan peringatan yang biasanya digunakan untuk mengabarkan adanya serangan musuh maupun terjadinya peristiwa besar. Dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri mengatakan bahwa seruan tersebut dilakukan setelah Abu Thalib berjanji akan melindungi Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan wahyu Allah SWT.
Hingga akhirnya pada suatu hari Nabi Muhammad berdiri di atas bukit ini dan berseru sehingga semua suku Quraisy berkumpul. Pada saat itu Rasulullah SAW mengajak mereka bertauhid dan beriman kepada risalah beliau serta iman kepada hari akhir.
Imam Bukhari juga meriwayatkan sebagian kisah ini dari Ibnu Abbas yang berkata “Tatkala turun ayat ‘Dan berilah peringatan kepada kerabat kerabatmu yang dekat’ (QS Asy Syua’ara:214) maka Nabi Muhammad naik ke Shafa lalu berseru ‘wahai bani Fihr, wahai bani Adi!’ yang ditunjukkan untuk semua suku Quraisy.
Mereka semua berkumpul dan jika ada berhalangan hadir akan mengirim utusan untuk melihat apa yang sedang terjadi. Rasulullah SAW melanjutkan seruannya “apa pendapat kalian jika aku kabarkan bahwa di lembah ini ada pasukan kuda yang mengepung kalian, apakah kalian percaya kepadaku?”.
“Benar. Kami tidak pernah mempunyai pengalaman bersama engkau kecuali kejujuran”, jawab mereka. Nabi Muhammad bersabda “sesungguhnya aku memberi peringatan kepada kalian sebelum datang azab yang pedih”.
Abu lahab kemudian berkata “celakalah engkau untuk selama-lamanya, untuk inikah engkau mengumpulkan kami?”. Setelah Nabi Muhammad SAW selesai menyampaikan peringatannya kemudian orang-orang membubarkan diri dengan berbagai respon.
BACA JUGA: Antara Bukit Shafa dan Marwah: Bacaan Doa dan Zikir saat Sa'i
Setelah berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama kurang lebih 3 tahun, Nabi Muhammad SAW akhirnya mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk melakukan dakwah secara terang-terangan. Salah satu cara dilakukan yaitu dengan mengundang tokoh-tokoh penting kafir Quraisy di bukit Shafa.
Namun dakwah tersebut mendapatkan banyak kecaman dimana ada tokoh menentang keras yaitu Abu Lahab, Abu Jahal, dan Umar bin Khattab. Setelah Nabi Muhammad menyampaikan pidato mengenai ajaran Islam, Rasulullah SAW mendapatkan perlakuan kasar dan hinaan dari mereka.
Apalagi Abu Lahab yang merupakan paman Nabi Muhammad menentang keras dakwah tersebut. Setelah Abu Lahab berkata “celakalah engkau wahai Muhammad untuk selama-lamanya, untuk inikah engkau mengumpulkan kami semua di sini?”, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Lahab.
Bahkan setelah peristiwa di bukit Shafa terjadi, para pemimpin Quraisy mulai melakukan berbagai macam upaya untuk menghentikan dakwah. Salah satunya yaitu meminta Abu Thalib untuk membujuk Nabi Muhammad agar menghentikan dakwahnya.
Ada juga upaya dengan menawarkan harta dan tahta serta melakukan tindakan kekerasan fisik kepada umat muslim. Melihat hal tersebut akhirnya Rasulullah SAW mulai memerintah umat muslim melakukan hijrah sebagai bentuk upaya menyelamatkan diri dari kekejaman kaum Quraisy.
Bukit Shafa tidak hanya menjadi tempat pertama Nabi Muhammad berdakwah secara terang-terangan tetapi pernah terjadi beberapa peristiwa penting lainnya. Tentunya peristiwa tersebut merupakan saksi sejarah penting dalam dunia islam. Berikut beberapa peristiwa tersebut yaitu:
BACA JUGA: Sejarah Kabah Mekkah Sejak Awal Pendiriannya
Selain menjadi tempat sa’i maka bukit ini merupakan lokasi berkumpul setelah Nabi berhasil berdakwah. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW kembali ke Mekah untuk membebaskan kota tersebut dan menyuruh Khalid bin Walid beserta orang-orang yang bersamanya untuk masuk melalui dataran rendah. Setelah mereka berkumpul di bukit ini terjadi peristiwa pernyataan keamanan dan pemberian maaf.
Setelah berdakwah secara terang-terangan, Nabi Muhammad mulai diusir, disakiti, sampai ada yang memeranginya. Namun pada akhirnya orang-orang jahat tersebut masuk ke agama Islam. Mereka berkumpul di sekitar Shafa lalu berbai’at untuk masuk agama Islam.
Akhirnya orang-orang ini mengakui tauhid dan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Inilah serba-serbi informasi mengenai bukit Shafa yang merupakan saksi sejarah saat Nabi Muhammad SAW berdakwah menyebarkan Islam.