Abu Azam
Apa itu bulan safar? Kalender Hijriyah atau Qomariyah sama seperti Masehi ada 12 bulan dalam setahun. Salah satunya bernama Safar yang sering dimaknai sebagai bulan bepergian atau mengosongkan rumahnya. Bagaimana kita memahami bulan ini dan keistimewaannya sesuai ajaran Islam. simak selengkapnya.
Bulan Safar merupakan bulan kedua dalam kalender Hijriah. Bulan ini memiliki makna dan keistimewaan tersendiri dalam tradisi Islam, meskipun tidak sepopuler bulan-bulan yang lainnya seperti Ramadan dan Muharam. Dalam hal ini kita akan membahas pengertian bulan Safar dan keistimewaannya, serta beberapa amalan yang dianjurkan selama bulan ini.
Kata ”Safar” dalam Bahasa Arab berarti “perjalanan”. Bulan ini dikenal sebagai bulan yang sering diasosiasikan dengan perjalanan dan pengembaraan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Ibnu Katsir:
Artinya, “Safar dinamakan dengan nama tersebut, karena sepinya rumah-rumah mereka dari mereka, ketika mereka keluar untuk perang dan bepergian.” (Ibnu Katsir, Tafsîrubnu Katsîr, [Dârut Thayyibah, 1999], juz IV, halaman 146).
Dalam sejarah Islam, bulan Safar juga menjadi Momen dari beberapa peristiwa penting yang pernah terjadi, seperti menikahnya Rasulullah SAW dengan Sayyidah khadijah dan kemenangan umat islam pada perang khaibar.
· Bulan yang Dikenal dengan Perjalanan
Safar seringkali dihubungkan dengan perjalanan, baik secara fisik maupun spiritual. Dalam konteks ini, bulan Safar dapat menjadi pengingat bagi umat Islam untuk merenungkan perjalanan hidup mereka dan tujuan akhir yang ingin dicapai.
· Bulan yang Dihindari oleh Beberapa Masyarakat
Dalam beberapa tradisi bulan Safar dianggap sebagai bulan yang membawa sial atau kesulitan. Namun, pandangan ini tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari takdir Allah, dan tidak ada bulan yang membawa sial.
· Peristiwa Penting di Bulan Safar
Beberapa peristiwa penting dalam sejarah islam terjadi pada bulan Safar. Rasulullah SAW pernah melakukan berbagai hal yang mulia di bulan ini, misalnya Rasulullah SAW melangsungkan pernikahan dengan Sayyidah Khadijah, Rasulullah SAW juga menikahkan Sayyidina Ali dengan Sayyidah Fatimah, dan peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah juga terjadi di bulan Safar. Ini menjadikan bulan Safar sebagai bulan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Meskipun tidak ada amalan khusus yang diwajibkan selama bulan Safar, namun ada beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan spiritualitas:
· Meningkatkan Ibadah
Bulan Safar adalah waktu yang baik untuk meningkatkan ibadah, seperti membaca Al-Qur’an dan memperbanyak berdoa. Ini adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki diri.
· Refleksi Diri
Menggunakan bulan ini untuk merenungkan perjalanan hidup dan mengevaluasi diri. Apa yang telah dicapai dan apa yang perlu diperbaiki. Ini adalah waktu yang baik untuk membuat resolusi baru.
· Berdoa untuk Kebaikan
Memanjatkan doa agar diberikan perlindungan dan kebaikan dalam perjalanan hidup. Doa adalah salahsatu cara untuk meminta pertolongan Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan.
· Menjaga Silaturahim
Mengunjungi keluarga dan teman-teman untuk menjaga hubungan agar tetap terjalin dengan baik. Ini adalah bagian dari amalan sosial yang sangat dianjurkan dalam islam.
Bulan Safar memiliki makna dan keistimewaan tersendiri dalam tradisi Islam. Meskipun tidak sepopuler bulan-bulan yang lainnya, bulan ini tetap menjadi waktu yang penting untuk merenungkan perjalanan hidup dan meningkatkan ibadah.
Dengan melakukan amalan yang baik dan menjaga hubungan sosial, umat Islam dapat memanfaatkan bulan Safar sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri supaya lebih dekat kepada Allah SWT. Semoga bulan Safar membawa berkah dan kebaikan bagi kita semua Aamiin.