Heri Mahbub
Cahaya ilahi adalah istilah keagamaan dan sering digunakan untuk menggambarkan cahaya dari Tuhan. Namun, setiap agama memiliki prespektif berbeda-beda
Cahaya ilahi adalah istilah dalam keagamaan dan seringkali digunakan untuk menggambarkan cahaya dari Tuhan. Pada dasarnya, setiap agama memiliki prespektif berbeda-beda terkait penggambaran cahaya ilahi ini, khususnya dalam agama Islam.
Mengenai hal ini, erat hubungannya dengan cara pandang agama terkait pancaran ilahi dari sang pencipta. Lantas, apa makna cahaya ilahi dalam agama Islam?
BACA JUGA: Memahami Makna Tilawah: Lebih dari Sekadar Indahnya Membaca Al-Quran
Secara keagamaan, umat muslim mengenal istilah cahaya ilahi adalah nur. Kata ‘Nur’ disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 43 kali dan uniknya terdapat satu surahnya diberi nama Surah An-Nur.
Dalam surah An-Nur juga terdapat salah satu ayat membahas tentang cahaya. Pembahasan arti lengkapnya tentang cahaya bisa Anda lihat pada QS. An-Nur ayat 35 dalam Al-Quran.
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa cahaya ilahi adalah sebuah jalan petunjuk, dimana jalan tersebut untuk mengarahkan umat manusia ke jalan lurus menuju sang Pencipta, yaitu Allah SWT.
Berkaitan dengan hal tersebut, cahaya ilahi dalam agama Islam adalah sesuatu yang turut mengantarkan umat muslim kepada karunia, hidayah, dan pahala dari Allah SWT. Namun sebaliknya, jika orang-orang kafir dan tidak beriman kepada Allah maka akan jauh dari cahaya-Nya.
Bersumber dari buku Terjemah Kitab Hikam dan Penjelasannya, jika Allah SWT menghendaki umatnya yang beriman sampai di sisi-Nya, maka Allah akan senantiasa mendatangkan padanya Nur ilahi.
Sebagai petunjuk agar hamba-Nya menuju Nur ilahi, maka Allah akan menurunkan Al-Quran dan Sunnahnya. Jadi, siapa yang senantiasa mengamalkan Al-Quran dan hadist, maka akan mendapatkan Ridho dari Allah.
Sebab, cahaya ilahi adalah suatu hidayah yang bisa menembus hati dan kalbunya para orang-orang beriman dan bertaqwa. Jadi, barang siapa tidak beriman dan bertaqwa kepada-Nya, maka akan menemukan kegelapan dalam jalan hidupnya.
BACA JUGA: Taufik dan Hidayah, Apa Perbedaan Maknanya?
Bagi seorang muslim, cahaya ilahi yaitu nikmat paling besar dari Allah SWT. kepada para hambanya yang ia kehendaki. Ciri orang yang mendapatkan Nur ilahi dari Allah adalah orang-orang yang senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Orang-orang yang rutin beribadah di rumah Allah, maka baginya akan mendapatkan jaminan hidayah dan petunjuk dari Allah. Berikut ciri-ciri orang yang mendapat hidayah dan petunjuk dari Allah:
Ciri seseorang diberi Nur oleh Allah salah satunya adalah dia tidak terperdaya dunia. Seseorang jika tidak terperdaya oleh dunia dan memfokuskan diri untuk beribadah kepada Tuhan-Nya, maka senantiasa akan diberikan baginya ketenangan dan hidayah dalam hidupnya.
Mengutamakan urusan akhirat dibandingkan dunia menjadikan umat muslim diberikan Nur oleh Allah. Dengan mengurangi ketertarikannya dengan duniawi dan fokus beribadah, seseorang akan lebih mulia di mata Allah.
Jadi alangkah baiknya sebagai umat muslim untuk selalu mengutamakan ibadahnya untuk mendapatkan Ridho. Tinggalkan urusan duniawi yang membuat manusia lupa akan waktu beribadahnya kepada Allah.
Ciri-ciri orang yang dipilih Allah untuk mendapatkan cahaya ilahi adalah adalah umat yang selalu siap menghadapi datangnya kematian. Sebab, seseorang akan senantiasa menjauhkan dirinya dari perbuatan-perbuatan yang merugikannya di akhirat kelak.
BACA JUGA: Hijrah: Makna, Keutamaan, Sejarah, dan Dalilnya di Al-Quran
Pada dasarnya, perumpamaan dari Nur ilahi ini adalah lampu dibalik kaca dan dalam tempatnya menyala dikelilingi minyak paling jernih. Oleh sebab itu, seringkali dalam islam mendapati kaca di atas lampu bersinar dan berkilauan.
Lampu itu akan diletakkan dalam rumah ibadah yang diisi oleh orang-orang mukmin dan orang bertaqwa kepada Tuhan-Nya. Makna cahaya ilahi adalah memberi isyarat bahwa orang mukmin yang senantiasa beriman kepada Allah akan diberikan hidayah serta kebahagiaan abadi.
Oleh sebab itu, umat muslim yang disibukkan oleh Tuhan-Nya lebih dari kesibukan duniawinya, maka jaminan baginya dijauhkan dari kegelapan. Jadi, sebaik-baik orang beriman adalah mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa istilah ‘Nur’ dalam Al-Quran (35) memiliki arti Nur dan maknanya menunjukkan bahwa sesuatu yang berhubungan dengan inderawi akan diterangkan oleh Allah.
Artinya, semua daya inderawi seperti penglihat, peraba, pencium, pendengaran, hingga pencicipan akan memiliki Nur untuk menampakkan segala sesuatu yang terinderakan. Adanya wujud dari cahaya ilahi adalah bentuk dari kekuasaan Allah kepada para hamba-Nya yang beriman.
Wallahualam