Artikel

Khutbah Wukuf Rasulullah Saat Haji Wada

Heri Mahbub

June 6, 2024

Khutbah wukuf sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad SAW, terutama saat beliau menunaikan ibadah Haji Wada dimana merupakan haji terakhir sebelum wafat.

Jamaah mendengarkan khutbah saat haji wukuf di Arafah

Perlu dipahami bahwa khutbah wukuf menjadi salah satu rangkaian ibadah yang dilaksanakan pada saat ibadah Haji. Haji sendiri menjadi rukun Islam yang terakhir atau kelima. Namun perlu dipahami juga bahwa sebenarnya tidak diharuskan, namun bila mampu secara harta dan fisik maka wajib dilaksanakan.

Didalam ibadah haji sendiri terdapat beberapa rangkaian ibadah yang wajib dipatuhi. Salah satunya adalah wukuf. Bagaimana perjalanan terbentuknya wukuf ini? Simak penjelasannya dibawah.

BACA JUGA: Tadabur Ayat Haji dalam Surah Al-Hajj

Mengenal Tentang Khutbah Wukuf Haji Wada

Keberadaan wukuf sebagai salah satu rangkaian dalam ibadah ini bukan tanpa sebab. Bahkan hal ini sudah dilaksanakan sejak jaman Rasulullah SAW.

Mengenai khutbah wukuf sendiri bisa diartikan sebagai berdiam diri di Padang Arafah sembari memanjatkan doa - doa. Umumnya wukuf akan dilaksanakan mulai tanggal 9 hingga 10 Dzulhijjah.

Namun pelaksanaannya sendiri tidak harus sepanjang waktu. Artinya meskipun hanya dilakukan sebentar saja namun akan tetap dianggap sah. Pelaksanaannya juga bebas, baik sendiri maupun secara jamaah.

Pada saat melakukan wukuf di Arafah, tidak hanya melakukan wukuf saja namun juga mendengarkan khutbah wukuf. Perlu diingat bahwa khutbah tak hanya sebatas didengarkan saja, namun juga diresapi dengan khusyuk. Siapapun boleh melakukan wukuf, termasuk wanita yang sedang masa haid.

BACA JUGA: Antara Bukit Shafa dan Marwah: Bacaan Doa dan Zikir saat Sa'i

Beberapa Makna Khutbah Wukuf dalam Haji Wada

Perlu dipahami bahwa semua ajaran agama Islam yang kita taati dan laksanaan saat ini merupakan wujud perjuangan Rasulullah SAW dalam memperjuangkan agama Islam. Didapatkan dari wahyu yang diturunlah melalui malaikat Jibril kemudian dibukukan dalam Al Quran.

Termasuk dengan adanya rukun Islam kelima yaitu haji dimana didalamnya terdapat serangkaian ibadah, termasuk juga dengan adanya wukuf dan juga mendengarkan khutbah. Khutbah wukuf sendiri merupakan ibadah yang bahkan sudah ada sejak jaman Rasulullah yaitu pada saat beliau melaksanakan ibadah Haji Wada.

1.  Definisi Haji Wada

Seperti disebutkan diatas bahwa asal muasal khutbah wukuf sudah ada sejak jaman Rasulullah SAW. Khutbah ini disampaikan beliau pada saat melakukan Haji Wada.

Haji Wada sendiri jika diartikan merupakan perpisahan, dimana menjadi ibadah haji terakhir yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW. Ibadah ini dilaksanakan pada 23 Februari tahun 632 Masehi atau dalam kalender Islam yaitu Zulhijjah 10 Hijriyah.

Dalam khutbah tersebut Rasulullah menyampaikan bahwa Haji Wada merupakan ibadah terakhir. Karena setelah melaksanakan ibadah tersebut, beberapa bulan kemudian beliau wafat tepatnya pada tanggal 8 Juni tahun 632 Masehi.

2.      Makna Khutbah dalam Haji Wada

Seperti khutbah pada umumnya, khutbah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pada saat melakukan Haji Wada atau haji terakhirnya tentu memiliki nilai - nilai yang disampaikan. Berikut ini adalah point atau makna yang terkandung dalam khotbah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

3.  Larangan Merampas Hak Orang Lain

Isi yang pertama adalah mengenai larangan untuk merampak hak orang lain. Artinya tidak dibenarkan mengambil secara sengaja harta atau bahkan nyawa orang lain terlepas apapun tujuan dibalik melakukan hal tersebut. Hal ini menandakan bahwa tindakan keji seperti merampok, mencuri, melukai atau bahkan menghilangkan nyawa orang lain dilarang.

4.  Perintah dalam Menjaga Amanah

Amanah merupakan janji yang haru ditepati. Rasulullah mengajarkan agar umat Islam selalu menjaga dan menyampaikan amanat yang dititipkan terlepas apapun itu bentuknya. Karena jika tidak menjaga amanat maka akan tergolong orang - orang yang munafik.

BACA JUGA: Apa itu Amanah, Simak Contoh dan Penjelasannya

5.  Mengharamkan Riba

Berikutnya tentang mengharamkan riba. Dalam hal ini maksudnya adalah ketika terjadi transaksi jual beli atau simpan pinjam, maka dilarang untuk menerapkan adanya bunga. Karena di dalam Islam bunga merupakan salah satu bentuk dari perbuatan riba dimana diharamkan oleh Islam.

6.  Melindungi Hak Perempuan

Pada jaman Jahilliyah, kasta perempuan dianggap rendah bahkan sebagai budak yang dapat diperjualbelikan. Oleh sebab itu, Rasullullah menyampaikan tentang hukum melindungi hak perempuan, baik itu hak untuk hidup layak maupun tentang perlindungan terhadap harkat dan martabat perempuan.

7.  Menjaga Ukhuwah Islamiyah

Nabi Muhammad juga berpesan agar seluruh umat muslim tetap menjaga Ukuwah Islamiyah. Yaitu menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup serta menjalankan atau menerapkan sunnah - sunnah yang sudah beliau ajarkan.

8.  Semua Umat Muslim Adalah Pendakwah

Memang benar bahwa mensyiarkan agama Islam diutamakan bagi mereka yang berilmu. Namun sebagai umat muslim, juga dianjurkan untuk ikut menyebarkan cinta kasih yang terkandung dalam ajaran Islam. Penyebaran tersebut tidak terbatas oleh usia, gender maupun status sosial.

9.  Semua Umat Muslim Adalah Saudara

Rasulullah juga menyampaikan bahasa sejatinya semua umat muslim itu adalah bersaudara. Sehingga sangat dianjurkan untuk saling mengasihi dan menghormati satu sama lain.

BACA JUGA: Apa Itu Tahallul Saat Haji dan Umrah, Simak Penjelasannya

Dari 9 contoh poin yang disampaikan diatas, maka bisa dikatakan bahwa khutbah wukuf yang disampaikan oleh Rasulullah pada saat Haji Wada memang penuh dengan ajaran kebaikan dimana memang sudah seharusnya dijadikan sebagai patokan dan ajaran hidup bagi seluruh umat muslim.

Baca Juga

Menggali Keagungan Surat Al-Fatihah: 7 Ayat Pembuka yang Penuh Makna

Heri Mahbub
November 12, 2024
Surat Al-Fatihah adalah pembuka dalam Al-Quran yang penuh makna. Terkenal sebagai "Ummul Kitab" atau induk dari kitab, surat ini memuat pesan-pesan utama yang menjadi landasan agama Islam. Apa saja isi kandungannya? Baca Selengkapnya di artikel berikut.
Selengkapnya

Hari Santri Nasional: Menumbuhkan Kecintaan pada Al-Quran di Kalangan Santri Milenial dan Gen Z

Heri Mahbub
October 22, 2024
Melansir dari sumber Kementerian Agama jumlah pesantren di Indonesia 39.551 lembaga dengan sekitar 4,9 juta santri. Saat ini mayoritas dari mereka adalah generasi milenial dan Gen Z. Tantangan hari santri yang sudah 10 tahun diperingati 2015 s/d 2024, Bagaimana menumbuhkan kecintaan generasi ini pada Al-Qur'an?
Selengkapnya
Official Store
tokopedia-cordoba
Follow Us
Kantor Pusat
Jl. Sukajadi no. 215 Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung,
‍Tlp : (022) 2008 776
Kantor Pemasaran Jakarta
Jalan Raya Kodau Kavling P&k No.174 Jatimekar - Jatiasih Bekasi 17422
Tlpn : 02184981836
Kantor Pemasaran Surabaya
Jl. Ketintang Madya II No. 5 D, Kel. Karah , Kec Jambangan Kota Surabaya - Jawa Timur 60232
qurancordoba.com - Copyright 2021