Artikel

Kisah Isra Miraj: Perjalanan Agung dan Hikmahnya dalam Kehidupan Muslim

Heri Mahbub

January 23, 2025

Mukjizat Rasulullah sangat banyak, salah satunya yang luar biasa yaitu kisah Isra Mi'raj. Muslim di Indonesia memperingatinya setiap tanggal 27 Rajab. Apa definisinya? Bagaimana kisahnya? Hikmah apa yang juga perlu Anda ambil? Artikel berikut menjelaskannya.

Isra miraj dari Masjidil haram ke Masjidil aqsa

Kisah Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa besar dalam ajaran Islam yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan spiritual dan dakwah Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini tidak hanya menunjukkan kekuasaan Allah SWT, tetapi juga membawa pelajaran berharga bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ada dua istilah dengan dua rangkaian tempat suci yang menakjubkan. Diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam satu malam.

BACA JUGA: Sejarah Kabah Mekkah Sejak Awal Pendiriannya

Definisi Kisah Isra Miraj dan Dalilnya

Isra merujuk pada perjalanan horizontal dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Sementara Miraj adalah perjalanan vertikal Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha, tempat tertinggi di langit ke-7. 

Peristiwa hebat dengan jiwa dan jasad Rasulullah tersebut diabadikan dalam Al-Quran, Surat Al-Isra ayat 1:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”

Lafaz 'Asra' berasal dari akar kata saro yang bermakna perjalanan malam. Penekanan waktu malam ini tidak perlu disebutkan secara eksplisit dalam kata, karena kalimatnya sudah menunjukkan makna malam.

Kisah luar biasa, di luar nalar manusia, hanya keimanan yang mampu mencerna keajaiban mukjizatnya saat itu, tanpa ada kemajuan teknologi, komunikasi, atau pesawat modern. 

Sedangkan mi’raj artinya naik ke langit tertinggi, sampai ke sidratul muntaha, dalilnya sesuai firman Allah SWT. surat An-Najm ayat 13-17:

وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى

Artinya: “Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha, di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.”

Kata Mi'raj berasal dari bahasa Arab, yang berarti tangga atau alat yang digunakan untuk naik ke tempat tinggi. Dalam istilah ini merujuk pada perjalanan vertikal yang Nabi Muhammad SAW gunakan berkecepatan cahaya untuk naik ke langit tertinggi. Ayat ini menggambarkan perjalanan spiritual yang sangat luar biasa di luar jangkauan akal manusia. 

Lafaz ayat Al-Qur'an yang Relevan dengan mi’raj dengan makna jamaknya ma'arij yaitu Surat Al-Ma'arij ayat 3 dan 4 (70:3-4):

مِّنَ اللّٰهِ ذِى الْمَعَارِجِۗ تَعْرُجُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗ خَمْسِيْنَ اَلْفَ سَنَةٍۚ

Artinya: "(Yang datang) dari Allah, yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun."

BACA JUGA: Allah Maha Suci dalam Ayat-Ayat Al-Quran

Keajaiban Kisah Isra Miraj dan Sidratul Muntaha

Perjalanan Isra Miraj terjadi pada periode yang dikenal sebagai “Amil Huzni” atau “Tahun kesedihan," saat Nabi Muhammad SAW kehilangan dua orang yang sangat dicintainya: Khadijah RA, istri beliau, dan Abu Thalib, pamannya. Dalam kondisi kesedihan mendalam, Allah SWT memberikan mukjizat Isra Miraj untuk menguatkan hati beliau.

Pada malam yang penuh berkah itu, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dengan kendaraan bernama Buraq, sebuah kendaraan dari surga yang bercahaya bermakna kecepatannya kilat. Dalam perjalanan Isra, masuk ke Masjidil Aqsa, beliau melaksanakan shalat sebagai tanda penghormatan.

Saat memasuki fase Miraj, Nabi SAW melintasi tujuh lapis langit dan bertemu dengan para nabi sebelumnya, seperti Nabi Adam AS, Nabi Isa AS, Nabi Musa AS, hingga Nabi Ibrahim AS. Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat lima waktu yang menjadi kewajiban utama umat Islam hingga hari ini.

Saat Mi’raj langit ke-7, mengutip tafsir dari Kemenag surat An-Najm, Allah menerangkan bahwa sesungguhnya Muhammad saw pernah melihat Jibril (untuk kedua kali-nya) dalam rupanya yang asli pada waktu melakukan mi’raj ke Sidratul Muntaha yaitu suatu tempat yang merupakan batas alam yang dapat diketahui oleh para malaikat.

Setiap Mukmin wajib memercayai bahwa Sidratul Muntaha itu sebagaimana yang telah diterangkan oleh Allah dalam ayat-Nya. Di dekatnya ada surga, bernama jannatul ma’wa, berarti di langit tertinggi seperti dalam hadis Rasul.

Tetapi hal yang ghaib, tidak boleh menerangkan tempat dan sifat-sifatnya tanpa riwayat, apalagi keterangan yang melebihi daripada apa yang telah diterangkan oleh Allah dalam Al-Qur'an, kecuali keterangan itu dapat dari hadis Nabi, yang menerangkan kepada kita dengan jelas dan pasti, karena hal itu termasuk dalam hal yang gaib yang belum diizinkan kita untuk mengetahuinya.

Tentang Nama Sidratul Muntaha:

Ada yang mengaitkan bahwa maksud ayat 14 surat An-Najm, maknanya seperti ayat ke 42:

وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ    

Artinya: “Dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu).” (An-Najm-53: 42)

Dalam Surat An-Najm (53:13-18), dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW benar-benar melihat malaikat Jibril di Sidratul Muntaha. Nama tempatnya jelas tercantum dalam Al-Quran.

Sidratul Muntaha menjadi titik akhir dari perjalanan Mi'raj Nabi Muhammad SAW, mendapat perintah Shalat 5 waktu dari Allah Swt. Tempat itu Jibril berhenti menemani Rasul karena tidak mampu melanjutkan perjalanan lebih jauh.

Menekankan bahwa perjalanan Mi'raj sampai sidratul muntaha merupakan mukjizat luar biasa yang penuh dengan keajaiban dan pengajaran spiritual. Setelah selesai Isra Mi’raj, Rasulullah kembali turun ke Masjdil Aqsa di Palestina lalu pulang ke Masjidil Haram di mekah.

Ilustrasi Kisah Isra Miraj sampai 7 Langit

BACA JUGA: Bulan Rajab: Keutamaan, Kisahnya, dan Spiritualitas yang Mendalam

Keutamaan dan Hikmah Isra Miraj dalam Kehidupan Umat Islam

1. Pentingnya Shalat sebagai Tiang Agama

Salah satu hikmah utama Isra Miraj adalah ditetapkannya shalat lima waktu. Shalat menjadi sarana utama bagi umat Islam untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT, menjaga kedisiplinan, dan memperkuat keimanan.  Peristiwa Isra Miraj mengajarkan bahwa Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu. Umat Islam diajak untuk berdoa, Shalat juga merenungkan kebesaran Allah dan memperkuat keyakinan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi atas kehendak-Nya. Cukup berfirman, “Kun Fayakun”

2. Motivasi dalam Menghadapi Ujian Hidup

Isra Miraj terjadi di tengah kesedihan Nabi Muhammad SAW. Hal ini mengajarkan umat Islam untuk tetap teguh, kuat, dan berserah diri kepada Allah dalam menghadapi cobaan hidup. Tetap bersabar dan berdakwah tanpa henti, mencari motivasi dan inspirasi untuk meraih ridho Ilahi.  Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa mengingatkan umat Islam juga akan pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama Muslim dan motivasi merawat tempat-tempat suci Islam sebagai simbol persatuan.

3. Menghormati Para Nabi, Rasul, dan Negerinya

Dalam perjalanan Miraj, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi sebelumnya, Palestina adalah negeri para Nabi, menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari mata rantai dakwah yang saling melengkapi. Umat Islam diajak untuk menghormati para nabi, menjaga tanahnya dan mengikuti ajaran mereka, tanpa membeda-bedakan.

Kesimpulan

Kisah Isra Miraj adalah perjalanan agung yang penuh dengan pelajaran spiritual dan moral. Kisah ini bukan hanya sejarah, tetapi nilai penting yang banyak berisi pesan, pengingat bagi umat Islam untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT, menjalankan shalat dengan khusyuk, dan menghadapi kehidupan dengan penuh keimanan. 

Semoga peristiwa Isra Mi’raj ini, mayoritas di Indonesia meyakini terjadi di tanggal 27 Rajab, menjadi inspirasi bagi umat Islam, selalu mencari hikmah dan pelajarannya bagi kita semua, untuk selalu berada di jalan yang diridhai oleh-Nya. amin

Wallahu'alam

Baca Juga

Kisah Isra Miraj: Perjalanan Agung dan Hikmahnya dalam Kehidupan Muslim

Heri Mahbub
January 23, 2025
Mukjizat Rasulullah sangat banyak, salah satunya yang luar biasa yaitu kisah Isra Mi'raj. Muslim di Indonesia memperingatinya setiap tanggal 27 Rajab. Apa definisinya? Bagaimana kisahnya? Hikmah apa yang juga perlu Anda ambil? Artikel berikut menjelaskannya.
Selengkapnya

8 Rezeki Berlimpah dalam Ayat-ayat Al-Quran, Simak Selengkapnya

Heri Mahbub
January 21, 2025
"Pelajari 8 jalan rezeki berlimpah menurut Al-Qur'an yang dapat membawa keberkahan dalam hidup Anda. Dari usaha, syukur, nikah, hingga sedekah, temukan panduan untuk membuka beragam konsep rezeki. Simak Selengkapnya"
Selengkapnya
Official Store
tokopedia-cordoba
Follow Us
Kantor Pusat
Jl. Sukajadi no. 215 Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung,
‍Tlp : (022) 2008 776
Kantor Pemasaran Jakarta
Jalan Raya Kodau Kavling P&k No.174 Jatimekar - Jatiasih Bekasi 17422
Tlpn : 02184981836
Kantor Pemasaran Surabaya
Jl. Ketintang Madya II No. 5 D, Kel. Karah , Kec Jambangan Kota Surabaya - Jawa Timur 60232
qurancordoba.com - Copyright 2021