Heri Mahbub
Al-Quran sebagai mukjizat sudah tidak diragukan lagi. Kitab suci umat Islam ini disampaikan langsung oleh junjungan besar yaitu Nabi Muhammad SAW. Isi dari kitab suci ini sangat lengkap mencakup semua hal kehidupan di bumi maupun langit.
Mukjizat artinya sesuatu yang luar biasa diluar kuasa manusia. Seperti Nabi Isa memiliki mukjizat bisa menyembuhkan orang sakit serta membangkitkan orang meninggal. Kemudian Nabi Musa diberi mukjizat berupa tongkat yang dapat membelah lautan.
Setiap Nabi memiliki keajaiban sebagai bukti kebesaran Allah SWT. Di antara berbagai keajaiban di luar kemampuan manusia tersebut, mengapa Al-Quran disebut sebagai mukjizat paling besar? Berikut penjelasannya!
BACA JUGA: Keajaiban Al-Quran Menjawab Tantangan Zaman
Setiap agama serta kepercayaan memiliki kitab suci sebagai pedoman kehidupan umatnya. Namun kitab suci umat Islam disebut sebagai mukjizat. Kemukjizatan Al-Quran dapat dilihat dari berbagai aspek.
Pertama aspek penulisannya sarat keindahan serta keunikan. Hanya Al-Quran yang menggunakan bahasa dan huruf arab, ini adalah karakter khusus. Umat Islam wajib berbangga diri karena karakter khusus juga unik ini.
Aspek kedua bahwa Al-Quran sebagai mukjizat adalah dari ketatabahasaan dimana gaya bahasa yang digunakan sangat menarik. Jika Anda membaca kirab suci ini, ada irama tertentu yang tersusun indah. Bahkan ada seni khusus untuk membacanya dan terdiri dari beragam versi.
Seni membaca ini menghasilkan alunan tertentu seperti sebuah lagu tanpa instrument musik. Namun demikian tidak merubah arti sebab pengucapannya tetap sama dengan panjang pendek serta tajwid tetap dibaca.
Al-Quran sebagai mukjizat juga dapat dilihat dari kepadatan isinya. Hal ini jelas karena dalam satu kitab sudah memuat segala perkara dilangit dan bumi, dunia akhirat, baik benar, sejak masa penciptaan hingga berita akhir zaman.
Aspek keempat adalah penetapan hukum mendalam dan lengkap. Hukum dan peraturan didalamnya bahkan tidak akan dapat dibuat oleh manusia karena keterbatasan akalnya. Allah sudah mengetahui fitrah manusia sehingga menurunkan aturan-aturan dalam kehidupan.
Dari aturan tersebut sudah ada sanksi atas pelanggarannya. Sebagai contoh, anjuran untuk bersyukur atas nikmat maka akan ditambah nikmat itu, sebaliknya jika kufur maka akan datang azab yang pedih. Ini ada dalam QS Ibrahim ayat 7.
Aspek Al-Quran sebagai mukjizat yang kelima adalah adanya kabar mengenai hal-hal gaib. Hal gaib ini tentu saja diluar batas nalar manusia dan hanya Allah yang benar-benar mengetahuinya. Contohnya seperti takdir, dan kehidupan kekal setelah kehidupan dunia.
BACA JUGA: Tafsir Ayat Al-Quran Tentang Masa Depan Manusia
Diantara semua kitab suci yang diturunkan seperti Injil, Zabur dan Taurat, mengapa Al-Quran disebut sebagai mukjizat? Ada alasan mengapa kitab ini menjadi suatu keajaiban terbesar khususnya bagi Nabi Muhammad.
Dianggap sebagai keajaiban terbesar adalah karena memiliki sifat material, spiritual, 'aqliyah dan rohani. Keajaiban yang diberikan kepada Nabi sebelumnya umumnya bersifat fisik. Misalnya tidak terbakar api, membangkitkan orang mati,berbicara dengan binatang, membelah lautan, dan sebagainya.
Tapi Al-Quran sebagai mukjizat turun dengan isi yang sarat sistem nilai. Rasulullah Muhammad SAW juga mengajarkan kepada umatnya dengan keikhlasan dan ketekunan. Seperti Allah berfirman:
Artinya: Dan aku tidak meminta imbalan atas ajakan itu; imbalanku hanya dari Tuhan seluruh alam. (QS. Asy-Syu'ara' (26): 109)
Alasan kedua adalah karena Al-Qur'an merupakan kitab abadi yang tidak akan pernah berubah. Berbeda dengan kitab lain yang mengalami perubahan seiring perkembangan zaman.
Bahkan setelah sepeninggal Rasulullah SAW kandungan isi dan tulisan setiap ayatnya tidak ada satupun yang berubah. Artinya, makna didalamnya juga tidak akan pernah mengalami perubahan sedikitpun.
Keberadaannya juga abadi, berbeda dengan mikjizat Nabi yang lain. Seperti kemampuan Nabi Isa membangkitkan orang meninggal hingga hidup kembali.Sepeninggal Nabi Isa, tidak ada lagi kemampuan seperti itu.
Alasan kuat kainnya Al-Quran sebagai mukjizat terletak pada janji Allah SWT yang menjamin penjagaan dan pemeliharaannya. ”Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya.” (QS. Al-Hijr [15]: 9)
BACA JUGA: Apa Hukumnya Menghafal Quran Sebagian dan 30 Juz?
Kebenaran sebagai keajaiban dan wasilah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW bisa dibuktikan dari banyak hal. Banyak kisah nyata yang dapat dijadikan bukti akan keistimewaan Al-Quran.
Salah satu contoh Al-Quran sebagai mukjizat adalah kaum musyrikin Mekah, sebelum hijrah mengatakan: ”Bangsa Rum pemilik kitab Injil telah dikalahkan orang Persia (kaum Majusi), maka kami pasti akan mengalahkan kamu, karena kamu adalah ahli kitab pula.”
Dalam kirab suci Allah SWT menjawab melalui surat ar-Rum ayat 2-3: ”Telah dikalahkan kerajaan Rum (Romawi) di negeri terdekat kemudian mereka akan menang lagi dalam beberapa tahun”. Hal ini kemudian jadi kenyataan dalam beberapa tahun kemudian.
Fakta ilmiah juga menjelaskan bukti tersebut. Diantaranya adalah fakta bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauh yang ditemukan oleh Edwin Hubble, astronom AS. Penemuan didapatkan melalui mengamati langit dengan teleskop pada tahun 1929.
Alam semesta mengalami perkembangan sesuai QS Adz-Dzaariyat. ”Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan Kami, sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya” (Q.S. adz-Dzaariyat [51]: 47). Artinya sudah dijelaskan ratusan tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Pentingnya Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dalam Ajaran Al-Quran
Captain Jacques Yves Costeau, ahli Oceanografi dan ahli selam Prancis menemukan pembuktian Surat ar-Rahman ayat 19-20 saat melakukan eksplorasi bawah laut. Yaitu keberadaan sungai air tawar mengalir di antara air laut tanpa bercampur karena ada batas antara keduanya.
Tidak diragukan lagi keistimewaan serta keutamaan kitab suci yang terpelihara langsung oleh sang pencipta. Setiap muslim wajib mengimani fakta bahwa Al-Quran sebagai mukjizat terbesar dimuka bumi.
Wallahu'alam