M.A.I
Dalam menghadapi tantangan yang kompleks dan beragam, tafsir Al-Quran di era modern tetap relevan dan bijak sebagai panduan kitab suci umat Islam, juga dapat menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan cara untuk menjawab tantangan modern dengan mengambil inspirasi dan bimbingan yang bersumber dari Al-Quran.
Penyaringan informasi menjadi salah satu tantangan terbesar di zaman modern adalah membanjirnya informasi. Al-Qur’an mengajarkan umat manusia untuk berpikir kritis dan memverifikasi kebenaran sebelum menerima informasi.
Tidak seluruhnya terdapat perbedaan yang signifikan dengan pola serta pendekatan tafsir-tafsir sebelumnya, ada kalanya tafsir modern masih bertumpu pada tafsir klasik.
Referensi biasanya berasal dari sumber klasik seperti karya Fakhrudin Al-Razi, Zamakhsyari dan Ibnu Katsir. Perlu Anda ketahui bahwa penafsiran kontemporer cenderung bersifat continuous, yakni pengetahuannya terus berkembang.
Jika menilik tafsir klasik, pembahasannya jelas berkisar pada pendapat ulama masa kini yang lebih banyak pada ranah kritik. Itu sebabnya mereka saling mengkritik dan melengkapi.
Ekspresikan argumen Anda untuk mendukung teori penafsiran Anda. Situasinya berbeda dengan penafsiran zaman teknologi, di mana isinya semakin tersebar ke mana-mana dan mengarah pada temuan-temuan ilmiah yang penuh warna.
BACA JUGA: Pentingnya Konsistensi dalam Mempelajari Al-Quran: Menyegarkan Hati dan Jiwa
Pendekatan tafsir Al-Quran di era modern dimulai di banyak negara Arab, khususnya Mesir. Sebelumnya, Mesir merupakan bekas jajahan negara-negara Barat (Inggris). Dari keterpurukan tersebut, muncul semangat pembaharuan kalangan masyarakat Mesir, mengubah cara berpikir mereka.
Bentuk perubahan substantif dalam penafsiran Al-Quran serba teknologi ini lebih terfokus pada cara menjawab pertanyaan-pertanyaan baru yang muncul di masyarakat. Istilah serta konsep masa kini biasanya mengacu pada situasi dan kondisi yang sedang berkembang pada saat itu.
Secara konseptual, istilah kontemporer tidak berdiri sendiri. Kemunculannya merupakan respon terhadap permasalahan yang muncul pada periode sebelumnya sekaligus merupakan reaksi terhadap situasi serta kondisi menghadapi Al-Quran di era modern saat ini.
Satu sisi, penciptaannya dipengaruhi oleh suasana baru yang pernah dan sedang dialami. Oleh karena itu, sulit untuk memisahkan modern dan kontemporer.
Dalam artikel ini Anda akan mengkaji apakah Alquran masih relevan pada saat ini serta tanda-tanda apa saja yang bisa menjadi inspirasi bagi umat Islam.
BACA JUGA: Tantangan dan Kesempatan dalam Menyebarkan Dakwah dengan Al-Quran di Era Digital
Al-Qur'an memuat ajaran moral yang menjadi sumber hikmah dalam menghadapi dilema etika dan moral dalam kehidupan terkini. Pesan-pesan tentang kejujuran, keadilan, kasih sayang serta menghindari perilaku negatif tetap relevan setiap saat.
Di tengah persaingan, Al-Quran di era modern mengingatkan umat untuk menjaga integritas beserta akhlak mulia. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia.” (HR.Ahmad)
Di zaman teknologi yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, Al-Qur’an tetap relevan melalui perpaduan ilmu pengetahuan dan agama. Al-Qur'an mendorong umat Islam untuk mencari ilmu, menjelajahi alam semesta dan merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah.
Dengan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Al-Quran di era modern, ilmu pengetahuan serta agama dapat saling melengkapi serta membawa manfaat bagi umat manusia. Rasulullah SAW bersabda: “Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Al-Qur’an mengingatkan akan pentingnya menghormati martabat setiap individu, tanpa memandang ras, etnis, atau status sosial. Pesan persaudaraan dalam Al-Quran di era modern penting untuk mengatasi perbedaan dan mengupayakan keharmonisan dalam masyarakat yang berbeda budaya juga latar belakang.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada kelebihan bagi orang Arab dibandingkan orang non-Arab, atau bagi orang kulit putih dibandingkan orang kulit hitam, kecuali ketakwaan.” (HR.Ahmad)
Al-Quran menawarkan solusi terhadap tantangan baru, termasuk krisis lingkungan, ketidakadilan sosial, dan perubahan teknologi. Pesan-pesan tentang menjaga keseimbangan alam, keadilan sosial, serta penggunaan teknologi secara bijak menjadi dasar pencarian solusi yang berkelanjutan dan harmonis.
Al-Quran di era modern tetap relevan sebagai cahaya yang memberikan petunjuk dan bimbingan bagi umat Islam. Dengan memahami juga menghayati pesan-pesan Al-Qur'an juga hadis Nabi Muhammad SAW, umat Islam dapat menguatkan keimanan, meraih kebaikan, serta bijak menghadapi tantangan zaman ini.
Keabadian Al-Qur’an sebagai sumber petunjuk serta inspirasi tak henti-hentinya membawa kebahagiaan serta keberkahan bagi umat Islam di era sekarang yang semakin penuh tantangan.
BACA JUGA: Keajaiban Al-Quran Menjawab Tantangan Zaman
Sebagai wahyu dan sumber ilmu, Al-Quran mengajarkan banyak hal mulai dari soal keimanan, akhlak, prinsip ibadah, dan lain sebagainya. Mu'amalah dan fiqih mencakup prinsip-prinsip ilmu. Lalu timbul pertanyaan besar: Bagaimana umat Islam bisa memahami Al-Quran di era modern?
Selain itu juga, Apakah Al-Quran mampu menjawab tuntutan serta tantangan yang muncul sesuai zamannya? Masyarakat sejalan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi?
Jawabannya terletak pada pemahaman tafsir serta penelitian hukum dan hikmah. Termasuk dalam Al-Quran tentunya harus menggunakan alat. Tentu mampu memberikan petunjuk bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan menjawab tantangan zaman akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini.
Dilihat dari isinya, Al-Qur'an memuat segala sesuatu yang ada dibutuhkan orang, tapi Al-Quran di era modern menjelaskan semuanya dengan cara tertentu secara global. Karena globalitas, dengan meningkatnya keilmuan untuk mengingat perbedaan serta perkembangan situasi juga kondisi tersebut di atas, maka Al-Qur’an perlu ditafsirkan.
Beberapa pengetahuan diperlukan untuk menafsirkan Al-Quran. Bantuan, termasuk 'Ulum Alquran. Ilmu ini masih dipelajari sebagai alatnya hingga saat ini untuk memahami, menafsirkan dan meneliti konten dengan benar sesuai kandungan Alquran.
Ulum Alquran juga menjadi suatu disiplin ilmu yang berkembang pesat dari satu generasi ke generasi berikutnya. “Ulum” Alquran sangat dinamis dan tidak statis. Itu juga maksudnya ruang terbuka lebar bagi pengembangan ilmu tafsir khususnya yang berkaitan dengan metode interpretasi misalnya.
Metode interpretasi dapat berkembang sesuai dengan hal tersebut. Namun, perlu ditekankan bahwa hal ini kaidahnya sudah baku, tidak terjadi perubahan atau pengingkaran secara tekstual terhadap makna pesan Al-Quran di era modern.
Walllahu'alam
RELEVANSI AL-QURAN DALAM ERA MODERN - Mengaji Online
886f2858ae0226981f87c84d64669601c026.pdf (semanticscholar.org)
Relevansi Al-Qur’an | kumparan.com