M.A.I
Sastra bahasa Arab dalam Al-Quran sangat mengesankan karena merupakan tingkatan tinggi seni dan ketatabahasaan. Bukan hanya sebagai kitab pedoman hidup, tapi Al-Quran juga menjadi karya seni unik.
Beberapa teori menjelaskan bahwa manusia yang melafalkannya untuk berkomunikasi pertama kali adalah Nabi Adam as. Nabi Adam as sendiri adalah penduduk surga. Itulah kenapa bahasa Arab termasuk dalam kategori bahasa paling tua di dunia.
Jadi ditarik kesimpulan bahwa penduduk surga menggunakan bahasa ini. Tentu sangat istimewa karena dipakai oleh penduduk surga. Seperti apa kecantikan dan kekuatan bahasa ini, berikut penjelasannya berdasarkan pendekatan sastra Arab.
Bahasa Arab di mata dunia sudah diakui dan kini banyak digunakan di berbagai penjuru dunia. Bukan hanyadi jazirah Arab saja, tapi di belahan bumi lain seperti Indonesia juga menggunakannya.
Tepatnya tanggal 18 Desember 1973, bahasa Arab ini sudah diresmikan jadi bahasa Internasional menduduki urutan ke-6 dari 22 negara. Peresmian ini diinisiasi oleh UEA dan Maroko. PBB melalui UNESCO juga memiliki kontribusi dalam pelestarian serta penyebarannya.
Di Indonesia sendiri penggunaannya juga sudah sangat masif. Tidak hanya pada saat kajian keagamaan atau majelis taklim saja. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat juga kerap menggunakannya dalam berkomunikasi.
Contoh penggunaan secara sederhana adalah dalam kehidupan sekolah keislaman. Madrasah seperti sekolah islam terpadu atau pesantren menggunakannya dalam komunikasi sehari-hari. Tujuannya supaya siswa terbiasa mengucapkan kata-kata secara tepat sesuai makna dan maksudnya.
Selain menjadi alat komunikasi yang berlaku secara internasional, bahasa Arab juga terkenal unik. Sastra bahasa dalam Al-Quran terlihat jelas kekayaan fonetik dari beberapa huruf yang sama. Dan keunikan ini tidak ditemukan berbagai karya tulis lain.
Kekayaan kosakata serta sinonim menjadi pembeda dengan bahasa lain di dunia. Setidaknya ada 21 sinonim untuk cahaya, 52 sinonim kegelapan, 50 sinonim untuk awan, 64 hujan, 1700 sinonim air, dan banyak lagi.
BACA JUGA: Menyingkap Rahasia dan Keajaiban Angka dalam Al-Quran
Sastra bahasa dalam Al-Quran ini menyebabkan umat Islam semakin ingin mempelajari serta mendalami secara detail dan komprehensif. Membacanya saja sudah menghasilkan bunyi merdu, apalagi mentadaburinya, jadi lebih menyenangkan karena susunan kata yang indah.
Tidak jarang orang bahkan membaca per kata kemudian mengartikannya. Selesai sampai satu ayat baru dirangkai menjadi sebuah kalimat bermakna utuh. Menariknya lagi tiap ayat dalam satu surat kadang memiliki bunyi akhir serupa, jadi seperti sajak berima.
Keutamaan sastra dalam kitab suci Alquran antara lain karena memiliki kosakata (mufradat) indah dan bersenandung. Kedua karena adanya kekayaan metafor (tasybihat) sehingga membuat orang terkesima dan terpukau.
Keutamaan lainnya dalam redaksional (lafaz)-nya, sinonim (mutaradif), struktur, gramatikal (qawaid nahwiyah) unik, ringkas, sederhana. Keutamaan ini membuat orang khususnya pecinta karya seni penasaran untuk mempelajarinya.
Sastra bahasa dalam Al-Quran juga kaya komposisi baik dilihat dari sintaksis (tarkib wa jumal), morfologi (qawaid al-sharafiyah), derivasi (isytiqaqiyah) atau semantik-leksikologi-nya. Beberapa keutamaan inilah yang mendasari mengapa Allah SWT menurunkan Al-Quran dalam tulisan Arab.
Menurut QS Yusuf: 2 yang berbunyi:
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”
Maksud ayat ini adalah Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk merenungi alasan di balik pemilihan bahasa Arab. Ahli tafsir (Al-Baghawi II/473) menjelaskan secara sosiologis mengenai ayat ini bahwa Allah ingin, siapa yang membaca bisa memahami dan mendalami artinya.
Saat membaca, tidak hanya sekedar bisa tapi harus tahu arti masing-masing katanya. Satu bunyi yang sama belum tentu artinya sama karena panjang pendek huruf mempengaruhi makna. Sekilas memang banyak yang perlu dipelajari sebelum membaca dan mengartikannya.
Menariknya, setiap satu huruf yang dibaca maka Allah sudah menjanjikan pahala kebaikan. Inilah yang menyebabkan umat Islam suka mempelajari sastra bahasa dalam Al-Quran. Selain mendapat kesenangan, pembelajaran juga mendapat kebaikan.
Nilai seni dan satra sendiri bisa dinikmati melalui teknik membaca khusus. Seperti bersenandung lagu, tapi sebetulnya sedang membaca kitab suci yang penuh makna. Contohnya teknik baca ala bayyati, Shoba, Hijaz dan masih banyak lagi.
BACA JUGA: Pentingnya Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dalam Ajaran Al-Quran
Selain mengandung nilai seni tinggi, Al-Qur’an diturunkan dengan pengucapan paling fasih, jelas, paling luas dan banyak pemenuhan terhadap arti. Ini penafsiran menurut Ibnu Katsir. Lebih lanjut menurutnya Allah menurunkan kitab terbaik dengan bahasa terbaik, kepada utusan terbaik.
Selain itu Allah juga memilih duta malaikat terbaik, penurunannya di tempat terbaik dan bulan terbaik, yaitu Ramadan. Dari sini sastra bahasa dalam Al-Quran menunjukkan superioritasnya. Begitu sempurna hingga dijuluki sebagai salah satu mukjizat terbesar di muka bumi.
Superioritas Qur’an juga tampak dari isinya, yaitu menantang orang-orang yang meragukan kebenarannya. Tidak ada tandingan dari segi susunan dan keindahan kalimatnya serta makna padahal mereka semua berbahasa Arab.
Jadi jika masyarakat dibelahan bumi lain meragukan kebenaran Al-Quran sangat wajar sebab penduduk atau bangsa Arab sendiri juga meragukannya. Namun dilihat dari kesusastraan saja kitab ini sudah eksklusif dan tidak mungkin disusun oleh manusia.
Sifat keraguan ini sering menjadi motivasi tidak hanya para pemeluk agama Islam untuk lebih mengenal dan memahami artinya. Ini juga merupakan salah satu superioritas, karena memiliki kekuatan menarik perhatian manusia yang mau berpikir.
Sangat sulit untuk bisa meniru barang satu katapun. Sekalipun ada upaya untuk menyisipkan kata atau huruf yang tidak sesuai, maka akan langsung diketahui oleh para ahli Al-Quran dan tentu saja para hafidz.
BACA JUGA: Beberapa Doa yang Dianjurkan untuk Menghafal Quran
Selain cantik dari segi penulisan, keindahan pengucapan serta kekuatannya, Al-Quran memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Ini merupakan keistimewaan tidak hanya dari sastra bahasa dalam Al-Quran namun juga fadhilah membacanya.
Wallahu'alam