Heri Mahbub
Pentingnya bekerja keras dalam Islam dijelaskan di dalam Al Quran dan juga hadist antara lain seperti pada Al Quran surat Al Insyirah ayat 7.
Umat muslim wajib tau bagaimana pentingnya bekerja keras dalam Islam, hingga banyak dalil yang menyebutkannya. Sikap kerja keras sendiri ialah bersungguh-sungguh, mempunyai semangat yang tinggi di dalam mengerjakan sesuatu.
Bekerja di dalam perspektif agama Islam begitu penting dalam keberlanjutan hidup umat muslim seluruh dunia. Begitu pentingnya bekerja, bahkan Allah SWT menilai bekerja sebagai salah satu ibadah.
Maka dari itu, setiap muslim di seluruh dunia wajib bekerja, mencari penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga. Pada kesempatan kali ini kita akan bahas pentingnya kerja keras dalam Islam.
Di awal pembahasan, kita akan bahas beberapa dalil di dalam Al Qur’an dan juga hadits yang menjelaskan pentingnya kerja keras. Berikut ini beberapa dalil yang menjelaskannya, antara lain:
Pentingnya bekerja keras dalam Islam sudah tercantum di dalam ayat-ayat Al-Qur'an serta hadits Rasulullah SAW. Salah satunya, Allah berfirman di dalam Al-Qur'an surat Al Insyirah ayat 7.
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” Ayat itu menegaskan terkait keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat.
Yaitu di sela-sela beribadah, seorang muslim juga seharusnya harus tetap bekerja. Di lain sisi, pentingnya bekerja juga disebutkan dalam sebuah hadits yang dikutip dari buku dengan judul Kerja Berbuah Surga.
Dari anas bin Malik RA, dari Muhammad SAW, beliau bersabda: "Seandainya hari kiamat datang di tangan salah seorang dari kalian ada bibit tanaman, jika memungkinkan untuk menanamnya.
Sebelum kiamat itu terjadi maka laksanakanlah (menanam bibit tersebut). (HR Imam Ahmad). Hadits tersebut menjelaskan terkait pentingnya bekerja keras dalam Islam, sehingga disebutkan seandainya besok akan terjadi kiamat.
Maka kita harus tetap bekerja, yang dimaksud harus tetap bekerja ialah guna memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri. Selagi kita masih mempunyai kekuatan lahir dan juga batin.
Jika seorang muslim tersebut tidak mempunyai suatu kendala atau halangan di dalam mencari nafkah. Sesungguhnya Allah SWT sangat mencintai pekerja, namun juga sangat membenci penganggur.
Pentingnya bekerja keras dalam Islam juga dijelaskan dari Ibnu Umar RA, dari Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT mencintai setiap orang beriman yang bekerja (mencari nafkah).
Yang merupakan ayah dari keluarga (tulang punggung keluarga). Dan (Allah) tidak suka kepada penganggur (tidak bekerja) yang sehat, baik dalam urusan dunia maupun akhirat." Bahkan, Rasulullah juga memberitahu umatnya.
Terkait larangan menjadi penganggur, dari Makhul RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Kalian jangan menjadi orang yang suka mencari aib orang lain, orang yang terlalu banyak memuji (penjilat).
Orang yang suka mencela, dan orang yang seperti mayat (yaitu orang yang menjadikan dirinya seperti mayat yaitu tidak bekerja." Jadi selagi jiwa dan raga masih sehat, jangan malas untuk bekerja.
Apabila tadi kita sudah membahas dalil-dalil tentang pentingnya kerja keras di dalam Islam. Kini kita akan bahas beberapa dalil yang menyebutkan bahwa kerja keras lebih penting dari minta-minta.
Karena sangat pentingnya bekerja keras dalam Islam, itu lebih baik daripada meminta-minta. Imam an-Nawawi dalam Syarah Riyadhus Shalihin jilid 1 menyebutkan, dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda.
"Sungguh tindakan salah seorang dari kalian yang seikat kayu bakar dan memikulnya di atas punggungnya itu lebih baik baginya. Daripada meminta-minta kepada seseorang. Baik orang itu memberinya.
Atau menolak permintaannya." (Muttafaq 'alaih). Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Zakat bab "Menahan Diri dari Meminta-Minta" dan bab "Tafsir: Dan Mereka tidak Meminta.
Kepada Manusia dengan Memaksa" (3/265, 4/260) dan Imam Muslim dalam kitab Zakat bab "Makruhnya Meminta kepada Manusia" dan dalam bab "Jual Beli dan Minuman" (1042).
Pentingnya bekerja keras dalam Islam yang lebih baik dari meminta-minta juga dijelaskan di HR Ahmad bin Hanbal. Dalam riwayat lain, Rasulullah mencontohkan Nabi Dawud yang tidak senang makan sesuatu.
Kecuali dari hasil tangannya sendiri serta ada pula Nabi Zakariya yang seorang tukang kayu. Yaitu pekerja yang memproduksi berbagai macam barang dari buah tangannya sendiri.
Dari Rafi' bin Khadij RA, ia berkata: Pernah ditanyakan, "Rasulullah, pekerjaan apa yang paling baik?" Beliau menjawab: "Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri, dan setiap jual-beli yang baik." (HR.Ahmad bin Hanbal).
Beberapa hadits Rasulullah terkait dengan keutamaan bekerja, tentunya bisa jadi pengingat serta penyemangat bagi kita semua. Dari situ kita juga tau betapa pentingnya bekerja keras dalam Islam.