Heri Mahbub
Dalam Islam, kegiatan menyambut Ramadan disebut tarhib. Artikel ini akan membahas makna tarhib Ramadan, cara menyambut bulan suci dengan sukacita, serta langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan agar Ramadan 1445 H kita menjadi lebih bermakna.
Ramadan 1445 H sebentar lagi tiba! Bulan penuh rahmat, ampunan, dan keberkahan yang dinantikan oleh seluruh umat Islam di dunia. Namun, menyambut Ramadan tentu tidak sekadar menunggu hari berganti. Ada banyak hal yang bisa kita persiapkan agar ibadah kita lebih maksimal dan hati kita lebih siap menyambut bulan penuh kebaikan ini.
Secara bahasa, tarhib berasal dari bahasa Arab yang berarti "menyambut dengan gembira". Tarhib Ramadan berarti menyambut datangnya bulan Ramadan dengan penuh sukacita, antusiasme, dan semangat ibadah yang tinggi.
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk mempersiapkan diri jauh sebelum Ramadan tiba, baik secara fisik, mental, maupun spiritual.
Seperti sabda Rasulullah SAW:
Artinya: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kalian berpuasa di dalamnya. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu...”
(HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
Melalui tarhib Ramadan, mengingatkan bahwa Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi kesempatan emas untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal, dan meraih ampunan dari Allah SWT.
BACA JUGA: 30 Quote Keren Menjelang Ramadan 2025: Perbaikan, Ketenangan bersama Al-Qur’an
Banyak dari kita mungkin sibuk dengan rutinitas sehari-hari sehingga terkadang Ramadan datang tanpa persiapan yang matang. Akibatnya, kita melewatkan kesempatan untuk memaksimalkan ibadah di bulan suci. Nah, berikut alasan mengapa tarhib Ramadan sangat penting:
Mempersiapkan itu langkah menuju kemenangan, tidak mempersiapkan dengan maksimal artinya menunda-nunda kemenangan.
Persiapan sejak dini membantu kita lebih fokus dalam menjalankan ibadah puasa, shalat, dan amal lainnya di bulan Ramadan.
Dengan persiapan yang baik, kita tidak akan menyia-nyiakan waktu berharga di bulan Ramadan, seperti malam Lailatul Qadar yang penuh keistimewaan.
Bulan Ramadan adalah tamu istimewa. Menyambutnya dengan penuh sukacita akan menambah semangat beribadah.
________________________________________
BACA JUGA: Puasa Ramadan dan Kesehatan Mental: Menjaga Keseimbangan Jiwa di Bulan Ampunan
Rasulullah Muhammad SAW adalah teladan utama bagi umat Muslim dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam mempersiapkan bulan suci Ramadan. Persiapan ini tidak dilakukan secara tiba-tiba, tetapi dimulai jauh sebelum Ramadan tiba, yakni sejak bulan Rajab dan Sya'ban.
Berikut adalah beberapa langkah dalam menyambut bulan Ramadan, berdasarkan berbagai riwayat:
Rasulullah SAW dikenal sering berdoa untuk menyambut Ramadan. Mempersiapkan beberapa bulan sebelumnya. Berharap sampai usia menuju bulan suci tersebut. Salah satu doa yang masyhur adalah:
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.”
Doa ini mencerminkan kerinduan umat Islam terhadap Ramadan, sekaligus menjadi wujud kesiapan spiritual dalam menyongsong bulan penuh berkah.
Pada bulan Sya'ban, kita sebaiknya memperbanyak puasa sunnah lebih banyak daripada bulan lainnya, Aisyah RA berkata:
Artinya: “Belum pernah Nabi Saw, berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Syaban. Terkadang beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.” (HR. Bukhari Muslim).
Puasa di bulan Sya'ban merupakan latihan spiritual dan fisik agar umat Muslim siap menyambut puasa wajib di bulan Ramadan.
Rasulullah SAW meningkatkan kualitas ibadahnya, seperti memperbanyak shalat malam, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan Ramadan tidak hanya berupa fisik tetapi juga spiritual. Bulan Rajab dan Sya'ban menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah SAW sering memberikan khutbah untuk mengingatkan para sahabat tentang keutamaan Ramadan dan cara memanfaatkannya. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda:
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan penuh berkah. Allah mewajibkan kalian berpuasa di dalamnya. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu...”
(HR. Ahmad, An-Nasa’i, dan Al-Baihaqi)
Khutbah ini bertujuan untuk memotivasi umat Muslim agar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sebelum Ramadan tiba.
Selain berpuasa, Rasulullah SAW juga dikenal sebagai pribadi yang sangat dermawan, terutama menjelang Ramadan. Dalam sebuah hadis disebutkan:
“Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kedermawanan Rasulullah menjelang Ramadan mengajarkan umat Muslim untuk peduli terhadap sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan bantuan.
Rasulullah SAW tidak hanya mempersiapkan dirinya sendiri tetapi juga mengajak keluarganya untuk memanfaatkan bulan Rajab dan Sya'ban sebagai momentum meningkatkan ibadah. Hal ini tercermin dalam kebiasaan Rasulullah yang selalu mengingatkan keluarganya untuk beribadah bersama.
BACA JUGA: Membentuk Keluarga Qur'ani yang Inspiratif di Bulan Ramadan
Persiapan tarhib Ramadan Rasulullah SAW dalam menyambut bulan suci beberapa bulan sebelumnya mencakup aspek spiritual, ibadah, fisik, dan sosial. Beliau memperbanyak doa, puasa, ibadah, sedekah, dan mengingatkan umat tentang pentingnya Ramadan.
Dengan meneladani cara Rasulullah, umat Muslim dapat menyambut bulan suci ini dengan hati yang bersih, iman yang kuat, dan semangat untuk meraih keberkahan. itulah tarhib Ramadan sesuai sunnah.
Wallahu'alam